Rabu, 05 Februari 2014

Salahkah Aku

ketika ku d cintai seseorg, q malah menyia-nyiakan dy....
Q malah nyakitin dy....
krn q g' bs mncintainya...
salahkah aku...

ketika ku mngnal dy...
hdup mrsa lbh berarti...
tapi, ketika i2 cmua org blng lw q brubah...
q akui q brubah...

tpi q brubah...
krn q mrsa bhgia brsm dy...
apa q salah...???
cm dy yg bs mngerti q...

Bukan Cinta yang Salah

Sayang jika malam telah tiba
Dan engkau tak ada disampingku
Betapa ku merindukanmu
Sungguh ku menyayangimu

Tapi apalah daya Kau memilih berpisah
 Bukan cinta yang salah
Bukan cinta yang hina
Mungkin kesalahanku Telah memisahkan kita

Bukan cinta yang salah
Bukancinta yang hina
Mungkin kekuranganku
Telah memisahkan kita

Cintha

cinta bagaikan air laut yang mengisi sebagian isi bumi
memberi banyak kehidupan..
membuat orang ingin tahu..
dan tiap orang pasti mengalami cinta..

cinta itu keikhlasan..
cinta itu kemauan..
cinta itu saling mengerti..
cinta itu indah

jika kita bisa menempatkannya
pada tempat terbaik dalam hati..
jadikan cinta itu indah dihatimu..
karena cinta bisa seindah yang kau mau

sayang aku mencintaimu
Dalam segala kurang dan lebihmu
Dalam pintaku pada-NYA terselip namamu yang selalu kurindu
I LOVE U


Karma

Sekian lama kita bersama
Ternyata kau juga Sama saja
Kau kira kupercaya
semua S’gala tipu daya
Oh percuma

Kau buat sempurna awalnya Berakhir bencana
Selamat tinggal sayang…
Bila umurku panjang Kelak ku ‘kan datang
‘Tuk buktikan satu balas
‘kan kau jelang Jangan menangis sayang

Ku ingin kau rasakan pahitnya terbuang Sia-sia,
memang kau pantas dapatkan
Akhirnya, usai sudah semua
Kudapat tertawa Bahagia

Selasa, 28 Januari 2014

Sahabat kodok



Pagi itu, mentari masih enggan menampakkan sinarnya, namun sayup dari mega merah pun semakin hilang termakan waktu, dan hari indah pertama sekolah tahun ajaran baru akan segera bergulir, dengan ditandainya sinar dari mentari pagi semakin tampak di sela awan yang menggumpal.

Terlihat beberapa siswa-siswi sedang berjalan kaki memijaki jalan ke sekolah tercintaku yaitu SMA Negeri 1 Purwosari atau yang lebih sering disebut SMANESA, namun ada pula beberapa diantaranya menaiki kendaraan pribadi ataupun diantar oleh orang tua dan tidak jarang adapula yang diantar oleh pacar, gebetan, selingkuhan, danlain sebagainya :D. Halaman dan ruang kelas yang tadinya sepi itu kini dipenuhi siswa-siswi yang baru saja memulai kegiatannya sebagai murid-murid SMA seperti biasanya setelah 2 minggu sebelumnya mengisi hari-hari mereka dengan liburan.

Pagi ini pengalaman pertamaku di SMA yaitu memasuki kelas baru sesuai dengan jurusan yang sesuai dengan kemampuanku yaitu IPA, setelah mendapati nilai raporku kelas 1 cukup mendukungku untuk memasuki jurusan anak-anak pintar ini :D, walau sebelum itu aku mendapatkan saran dalam hasil  psikotes untuk memasuki jurusan IPS. Namaku Awan, aku salah satu pelajar di SMANESA. Aku tidak begitu istimewa,tidak begitu pintar, tapi yang terpenting aku jalani hidup ini sesuai alur hidup ini mengarah. Aku punya hobi membaca, bermain bola, dan masih banyak lagi.
***



Hari kedua setelah pembagian kelas, aku mendapatkan kelas di XI IA 2, lalu akupun bergegas menempati bangku paling belakang, supaya bisa memdapatkan pemandangan kelas yang sesuai. Aku sebangku dengan Rojih, ia teman baru di kelas ini, walau sebelumnya aku sudah mengenalnya dalam pembinaan OSN Matematika kelas 1 dulu, tapi belum akrab. Dan beberapa jam terlewati dengan obrolan singkat dengan teman sebangku ku tersebut, namun yang paling berkesan ialah momen perkenalan di depan kelas, ada salah satu cewek yang berkenalan namanya Citra Eri Luki, selang beberapa detik tatapanku langsung terpaku pada sosok cewek tersebut, dan seakan waktu berhenti untuk sejenak. Aku memang sudah mengenalnya sebelum memasuki SMA, kami berdua bertemu dalam satu kursus sebelum memasuki SMA ini, dan pada  waktu itu pula terjadi kejadian yang sama saat perkenalan, tatapanku terpaku pada  cewek yang akrab dipanggil Luki itu.
***

Setelah 1 minggu terlewati setiap hari hampir aku disibukkan dengan tugas dan PR, namun berbeda dengan hari ini, jam terakhir yaitu FISIKA salah satu pelajaran yang aku gemari, hanya perkenalan materi tanpa perkenalan guru, karena gurunya tetap dari kelas 1 yaitu bu Nury. Hatiku senang sekali karena materinya agak mudah dipahami, dan karakter mengajarnya aku sudah lumayan hafal, lalu seperti biasanya di akhir   pelajaran Bu Nury memberi beberapa PR yang lumayan menantang. Dan PR tersebut hari esok harus sudah selesai, dan harus dikumpulkan. 

Kuayuhkan langkah kakiku yang gontai, menapaki jalan pulang dan bergumam bagaimana aku bisa mengerkan PR Fisika tadi, kupercepat langkah kedua kakiku, agar segera sampai di rumah, dan saat di dalam angkutan umum kutarik jendela dekat tempat dudukku dan menatap terarah ke jalan raya selama perjalanan pulang. "Bagaimana cara mengerjakan PR fisika tadi, aku ingin sekali bisa menguasai ilmu Fisika, namun kemampuanku hanya setinggi   bukit    yang   jauh di bawah gunung". Kuberanjak dari lamunanku dan bergegas turun dari dalam angkot tersebut, lalu meneruskan kembali menjejaki jalan setapak menuju rumahku.

Setelah malam tiba, akupun mulai bergegas membuka buku Fisika, dan mencoba mengerjakan PR tadi, memang sangat sulit di kerjakan, namun setelah kuusahakan untuk bisa, hanya seperempat saja yang aku bisa, dan akhirnya kututup buku penuh suka duka itu. Tak lama setelah aku menutup buku, ada sms masuk dari nomer yang tidak kukenali. ”hey, assalamu’alaikum, ini Awan yah?” sebaris kalimat tanya pada sms tersebut, dalam hati masih penuh tanda tanya siapakah yang sms ini ? , lalu akupun segera membalas smsnya “hey juga, walaikumsalam, iya ini Awan, ini siapa?”,”ini aku citra eri luki, teman sekelasmu lhoo, tau kan?” jawabnya walau sedikit lama ia membalas sms.
Setelah mengetahui itu hatiku pun mulai semangat lagi, seakan ada warna baru dalam hidup ini, karena orang yang selama ini aku kagumi sms aku terlebih dahulu. Tidak lama kemudian ia meminta belajar bersama melalui sms tentang PR Fisika tadi siang, akupun tak berpikir panjang langsung menelfonnya, dalam perbincangan itu pun semakin terjalin keakraban pada kami berdua walau baru pertama kali berbincang lewat telepon, dan hatiku saat itu berdebar dengan kencangnya seperti ombak di lautan lepas.
***

Semenjak kejadian tersebut, durasi bertemu dengan Luki menjadi sangat sering, sms pun tidak jarang sampai larut malam, tiap hari bisa bercanda tawa dengannya, karena dia duduk di depan bangku ku, rojih pun ikut berperan dalam mewarnai canda tawa kami, tanpa tersadar aku benar – benar merasakan ada keganjalan dihati ini, menemukan keindahan dunia dan semangat hidupku. Menjadi sering memikirkannya, apalagi jantung ini yg berdetak lebih kencang layaknya kelinci yang melompat – lompat kegirangan jika berada didekatnya.
kurebahkan badanku pada kasur empukku, kupandangi foto di hape usang yang semenjak tadi kupegang, diluar sana masih terdengar bunyi hembusan angin yang membuat petangku semakin dingin. Beranjak aku bangun dan bergegas mengambil wudhu’ serta mengambil kopyah dan sajadah setelah mendengar suara adzan isya di berbagai masjid maupun mushollah dekat rumahku berada. "Ya Allah, apakah ini namanya jatuh cinta, baru kali ini jantungku berdetak dengan kencang, melihatnya pun begitu semangat menjalani hidup, aku mencintainya karena-Mu ya allah. Ya Allah, seandainya dia memang jodohku serta baik untuk hidupku, agamaku, serta akhiratku, dekatlkanlah dia padaku. Dan jika dia tidak baik untuk hidupku, agamaku, serta akhiratku, maka jauhkanlah diriku dengannya" Ku alunkan do’a diakhir beberapa do’aku kepada-Nya.

Kini pagi mulai menyibak, namun mentari terlihat masih enggan menampakkan sinarnya. Sisa dedaunan semalam masih berserakan diteras rumah. Mega yang gelap menuntunku berangkat sekolah, setibanya disana, kulihat telah ada yang berdiri tegap yang kuyakini itu Luki. Ya, aku dapat mengenali tubuh setinggiku namun sedikit kurus cantik itu. Sedang apa dia sepagi ini dia berangkat? Apakah ia juga ingin menjadi orang yang pertama datang di sekolah? Namun bersama
siapa?
"
Luki?" sapaku agak terkejut melihatnya
"Awan?"
"ce’ilee pagi amat kalau berangkat sekolah, emang biasanya begitu yaah?" tanyaku memburu kepadanya.
"oh tidak, ada urusan mangkannya aku berangkat pagi, sekalian piket dan bisa ketemu kamu."
"aah masak, emang ratu gombal kamu itu!" jawabku singkat sambil menatapi mata indahnya dan senyuman yang selalu menghiasi wajahnya. Namun
Luki bergegas untuk pergi
"Hey wan, aku cabut duluan yah, soal tadi malam terima kasih banyak, senang bisa mengenalmu."
"
Oh iya, selamat pagi yah Luki, kamu pagi ini cantik banget deh” terlepas kata-kata itu dari mulutku, namun Luki hanya tersenyum manis padaku tanpa mengucapkan satu patah katapun sesembari dia beranjak pergi dimana kami berdua tadi mengobrol. Dalam hatiku berkata ”apakah dia merasa kalau aku terpesona akan indah dirinya dan keceriaannya yang selalu berimbas pada kesedihanku yang menjadi ceria lagi?” , semua pertanyaan itu belum terjawab, namun semangatku mulai runtuh saat mengingat kalau dia masih berpacaran dengan kakak kelas sekaligus senior exkul futsal di sekolahku ini ialah Erik. Memang Erik dan Luki terlihat bersama mulai kelas 1 dulu, namun aku terlambat mau berkenalan dengan Luki  kala itu, karena aku kalah keren dan kalah ganteng dengan Erik, Serta Luki terkenal pintar sedangkan aku hanya siswa yang tak mungkin bisa menandinginya, maka dari itu aku hanya memendam niatanku berkenalan dengannya. Bagai seorang rakyat jelata yang mengagumi seorang putri raja yang sudah memiliki pangerannya, Apakah aku bisa mendapatkan cintanya? Yaa mungkin saja kalau ada usaha yang terus menerus, dan tawakkal dalam setiap melangkah dan mengingat-Nya.

Kulihat Luki tampak sedikit  pucat, dan tak ada lagi senyum di bibirnya. Kusapa dia dari bangku ku “hey, kenapa niih, manyun mulu?”  “tidak kenapa-kenapa kog, kamu itu yang manyun mulu dari tadi :D” jawabnya dengan sedikit tertawa walau aku merasa dan menyakini bahwa ada masalah yang dihadapinya,
”aku manyun kan karena aku sedih ngeliat matahari kalah bersinar dengan sinarmu”.
 “emang aku lampu yaah, bisa bersinar? Hehehe eeh belajar Fisika yuk” sautnya dengan sedikit memperhatikanku.
 “ayo, apa sih yang nggak buat bidadari di pagi ini”.

Kami pun belajar bersama sebelum guru Fisika datang, karena pada hari ini Fisika jam pertama, sedikit gugup belajar bersama dan saling belajar dan mengajari, benih-benih cinta itupun menyebar melebihi kecepatan cahaya, bagai radiasi sinar UV menuju bumi, dan bagai gelombang di permukaan air menyebar kesegala arah J. Begitu bu Nury tiba di dalam kelas kamipun langsung mengganti tempat duduk kami yang semula berhadapan menjadi seperti duduk pada kelas yang semestinya.
"Ayo dikumpulkan, dapat PR kan kemarin, apakah ada yang tidak bisa di kerjakan” saut bu Nury setelah bedo’a dan menjawab salam yang menjadi kebiasaan siswa-siswi SMANESA sebelum memulai pelajaran yaitu mengucapkan salam bersamaman.
 “ada bu... semua tidak bisa..!!” seru candaan teman-teman sekelasku ditemani tawa ringan untuk memulai pelajaran, kala itu aku yang masih belum menguasai pelajaran Fisika terlalu dalam, kusebut saja Luki setelah bu Nury bertanya siapakah yang bisa mengerjakan PR itu, Luki pun malu-malu tapi mau untuk maju kedepan, alhasil waw pekerjaan yang ditulis ke papan hasil belajar bersama kami berdua di nilai benar, namun setelah itu bu Nury mengetes Luki, dan ternyata dia bisa mengerjakannya dengan mudah, sedangkan aku dan Rojih hanya tertegun melihat kepintaran bidadari hatiku ini.
“cieee, bidadari banget deh, udah cantik, ngangenin, pintar lagi, siapa yang tidak jatuh cinta pada Luki” kata rojih bisik-bisik telingaku sesembari kami melihat Luki mulai kembali ke tempat duduk di depanku.
“apa’an sih, udah punya cowok tau dia nya” sautku dengan pipi memerah.
 “sebelum janur kuning melengkung masih ada harapan untuk mendapatkan cintanya bro” saut Rojih menyemangatiku.
“hey, Luki ada yang ngefans kamu ni!!” kata Rojih setelah Luki duduk didepanku
“hey, siapa jih?” tanya Luki balik.
“nii, brudu yang tidak jadi kodok :D” jawab Rojih mengejekku karena aku takut dengan kodok.
 “ahh, tidak kok, tapi memang benar-benar hebat kamu Luki, jadi makin sayang deh J” sautku menyela obrolan mereka.
“ahh, masak sih, biasa aja wan, terima kasih yah atas pujiannya”
“iya sama-sama”jawabku menanggapi ucapan Luki.
***     
Setelah            pulang sekolah aku pun mulai menjalankan kewajibanku sebagai muslim yaitu sholat 5 waktu dan mengaji. Setelah ku jalankan semua kegiatan, tubuhku pun mulai lelah dan beranjak ke tempat tidur walau belum belajar sebelumnya. Namun, ada getar  hape diselah aku ingin memejamkan mata, ternyata sms dari Luki.
“hey, selamat malam cowok, gak belajar ta?”
“hehehe, belum nih, pikiranku masih kacau karena kangen bidadari” balas smsku dengan membayangkannya dia di sampingku.
“siapa bidadarinya?”balasnya.
“bidadariku kan kamu putri kodok” jawabku dengan senyum-senyum seperti orang gila.
“berani ngrayu-ngrayu aku, ceweknya marah lho ntar, nakal ancen pangeran brudunya”
“aku tidak punya cewek :P, yaah kamu itu udah punya cowok” balasku sedikit memancing jawabannya.
“aku udah gak punya cowok :’(“ balasan sms nya membuat aku tercengan sementara, rasa sedih dan bahagia pun tercampur menjadi satu seperi urap-urap :D, malam itupun kulalui dengan cerita sedih tentang cintanya, dia di putusin cowoknya Erik, Erik lebih memilih cewek lain setauku dari teman-temannya, namun meski begitu yang aku tau dia adalah cewek tertegar yang aku temui setelah ibuku dan nenekku. Seandainya aku jadi Erik aku pasti akan membahagiakannya selalu, membuat dia selalu tersenyum, dan membagi kisah cinta bersamanya.
Semenjak itu aku dan Luki pun semakin dekat, dan seperti sahabat, dia sering menyemangatiku, membantu mengerjakan PR ku, dan yang paling tidak bisa ku lupakan adalah saat seleksi OSN di sekolah kami, Rojih dan Luki terpanggil, dan namaku tak tersebut oleh panitia OSN, Luki yang mengetaui itu langsung menoleh ke arahku, memandangiku dengan telitinya, akupun berusaha tegar seperti dirinya, namun masih saja dia mengetaui apa kata hatiku, yaaah.. kenapa namaku tidak terpanggil. Setelah beberapa menit panitia selesai memberi pengumuman, Luki langsung meminta tukar tempat kepada Rojih, aku yang saat itu sedang tertekan dan membutuhkan seorang sahabat, ada sesosok Luki yang hadir menghiburku, hadir untuk memotivasiku, dan saat itulah aku mengetahui aku jatuh cinta pada cewek yang benar ialah Luki. Setelah bel istirahat berbunyi ia mengajakku untuk jalan-jalan memutari sekolah, hitung-hitung menghilangkan tekanan batinku, tapi sesampai di depan lab Fisika, kami bertemu pak Joko Pitono, Ketua panitia OSN sekolah kami. Awalnya perbincangan biasa antara Luki dan pak Joko, tapi beberapa saat kemudian Luki memohon-mohon dengan tulusnya pada Pak Joko seperti artis pemeran film sambil sesekali melihatku.
“saya  mohon  pak beri satu kesempatan pada teman saya pak, saya yakin dia mampu pak”.
Dengan keputusan yang tidak begitu berekspresi pak Joko yang awalnya bersikeras aku tidak bisa ikut, akhirnya luluh dengan rayuan dan permohonan dari bidadariku Luki, entah karena apa pak Joko menerimaku sebagai peserta seleksi OSN, mungkin memang dia jago dalam merayu, atau mungkin itulah yang ada dihatinya saat itu tulus menolongku, tapi yang aku tau semenjak kejadian itu, aku berniat membalas budi baik dari Luki, karenanya sedikit menguasai pelajaran di sekolah, karena ia aku bisa semangat bersekolah lagi, dan karena ia aku bisa merasakan arti cinta sebenarnya, dan satu kalimat dari pak Joko yang aku ingat “buktikan kemampuanmu padanya dan pada saya”.
***

Setelah kejadian itu, akupun berusaha untuk lolos seleksi OSN di sekolahku, dan alhamdulillahnya, seteelah kemarin di landa badai dan hujan yang sangat lebat, akhirnya pelangi menghendakiku, aku lolos seleksi dan terpilih sebagai salah satu peserta OSN Fisika yang mewakili sekolahku, begitu pula dengan Luki dia terpilih sebagai peserta OSN kebumian dan ia terpilih sebagai ketua crew majalah pelajar di sekolah kami, tak lupa Rojih juga ikut terpilih sebagai peserta OSN kimia, namun yang aku pelajari dalam kejadian ini yaitu pastilah ada jawaban disetiap masalah dengan melewati jalan-jalan yang berbeda, untungnya jawaban dari permasalahanku perantaranya adalah Luki, bidadari yang mewarnai hari-hari sampai detik ini.
***

            Beberapa minnggu terlewati ada perlombaan Adiwiyata, diadakan lomba kelas Adiwiyata, wali kelas kami pada saat itu bu Siti sangat totalitas, dalam mengikuti lomba tersebut, kels kami di jadikan seperti hutan yang nyaman dibuat belajar, tentram deh pastinya. Itu semua yang membuat aku, Rojih, Luki, dan teman-teman lainnya betah sampai sore di kelas. Namun, kebahagiaanku itu semua mulai sirna setelah Erik mantan cowoknya Luki menjemputnya di tengah canda tawaku dengan Luki dan lainnya, Luki pun langsung menemuinya karena tidak enak dengan tema-teman lainnya, dan mereka berdua mengobrol di sebelah jalan tak jauh dari kelasku, aku mencoba melihat dengan cara pura-pura membuang sampah didepan kelas, dan pemandangan yang tak ku hendaki ternyata terjadi, mereka berdua berdekat-dekatan, dan mesra sekali ngobrolnya, Luki yang melihatku langsung memalingkan wajahnya dari tatapanku.
“Ya allah, kenapa kau buat goresan dalam hati ini, aku mencintainya karena-Mu ya Allah, tapi mengapa aku tak rela dia bersama orang lain, aku harus bagaimana?” gumamku beberapa detik setelah melihat mereka berdua pegangan tangan.
Teman-temanku mencoba menghiburku dengan berbagai cara, walau mata ini tak menangis, hati ini menjerit, dan menangis kesakitan, mendengar kabar bahwa Luki dan Erik balikan.
***
           
            Sesampai dirumah aku langsung tak bersemangat lagi, baru kali ini hatiku tersayat dengan sakit yang teramat dalam, namun apa daya semua telah terjadi, aku tak bisa mencegah merek balikan. Selang beberapa jam kemudian ada saut getar hapeku pertanda sms dari Luki.
“hey, kamu gak apa-apakan du?” sms darinya.
J hey juga, aku gak apa-apa kok, selama kamu bisa tersenyum bahagia aku juga akan tersenyum bahagia  kog putri kodok , hehehe “ balasku.
“bagaimana aku bisa tersenyum bahagia disini, sedangkan disudut sana ada orang yang sedang menangis kesedihan karena tulus mencintaiku, dan aku menyayatnya :’(” balasnya.
Setelah membaca sms itu air mataku pun tak terbendung untukku tahan, baru pertama kali ada seorang cewek yang juga tulus mencintaiku. Malam itupun, Luki pun menjelaskan semua alasan mengapa dia menerima mantan kekasih yang telah menyakitinya dulu itu. Aku pun mencoba tersenyum dalam sakit ini, dan karena aku tak ingin jauh dari Luki, aku menganggapnya sebagai sahabatku, yang akan selalu menjadi teman disaat dia terluka. Karena cowok dari Luki tak mengizinkan Luki terlalu dekat denganku, hubungan kamipun hari demi hari sedikit merenggang, dia menjga jarak, tak seperti dulu lagi, namun yang paling terpenting adalah aku masih mencintainya seperti aku mencintai orang tuaku, Sahabat, teman-teman dan mencintai-Nya.




By : Moch. Rizky Setiawan / XII IA 3 / 20
Sahabat Kodok

Senin, 19 November 2012

Harus Berpisah

Sendiri sendiri ku diam, diam dan merenung
Merenungkan jalan yang kan membawaku pergi
Pergi tuk menjauh, menjauh darimu
Darimu yang mulai berhenti, berhenti mencoba
Mencoba bertahan, bertahan untuk terus bersamaku
Ku berlari, kau terdiam, ku menangis, kau tersenyum
Ku berduka, kau bahagia, ku pergi, kau kembali
Ku mencoba meraih mimpi, kau coba tuk hentikan mimpi
Memang kita takkan menyatu
Bayangkan bayangkan ku hilang, hilang tak kembali
Kembali untuk mempertanyakan lagi cinta
Cintamu yang mungkin, mungkin tak berarti
Berarti untukku rindukan
Kini harusnya kita coba saling melupakan
Lupakan kita pernah bersama

by:cakra khan

Sabtu, 17 November 2012

Cerita ku

#Anggap aku ini adalah cobaan termanis bagimu
yang mungkin bisa lukaimu serta sembuhkan luka mu . .


# Tersenyumlah untukku, Tersenyumlah padaku
Sesungguhnya senyummu penawar letih tubuhku
Tertawalah di depanku, Tertawalah di dekatku
Sesungguhnya tawamu penawar lelah jiwaku


# bayangkan bayangkan ku hilang, hilang tak kembali
kembali untuk mempertanyakan lagi cinta
cintamu yang mungkin, mungkin tak berarti
berarti untukku rindukan . .


# Mungkin ku cuma tak bisa pahami
Bagaimana cara tunjukkan maksudku
Aku cuma ingin jadi terbaik untukmu